·
Sifat dan Karakteristik Rumah Sakit
Definis
rumah sakit menurut WHO Technical Report Series No. 122/1957 yang berbunyi :”Rumah sakit adalah bagian integral dari satu
organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan
paripurna, kuratif, dan preventif kepada masyarkat, serta pelayanan
rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit
juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat
penelitian bio-medik.
Fungsi utama rumah sakit adalah sebagai
sarana pelayanan kesehatan maupun bagian mata rantai rujukan pelayanan
kesehatan.
Sejalan
dengan kemajuan dan perkembangan ilmu serta teknologi kedokteran, rumah sakit
telah berkembang dari suatu lembaga kemanusiaan, keagamaan, dan sosial yang
murni, menjadi suatu lembaga yang mengarah dan berorientasi kepada
bisnis, terlebih setelah para pemodal diperbolehkan untuk mendirikan rumah
sakit dibawah badan hukum yang bertujuan mencari profit.
Sistem pengelompokan rumah sakit yang digunakan saat ini :
1. Sistem pengelompokan yang paling dirasa bermanfaat dan bertahan lama
digunakan oleh Asosiasi Rumah Sakit Amerika (AHA), dimana klasifikasi rumah
sakit terbagi menjadi rumah sakit pemerintah (komunitas) dan nonpemerintah
(nonkominitas) sesuai dengan tingkat akses pemerintah pada rumah sakit itu.
2. Jenis pengelompokan lain adalah berdasarkan kepemilikan atau kontrol
atas kebijakan dan cara operasi rumah sakit. Rumah sakit dibawah kepemilikan
kelembagaan atau institusi dibagi dalam 4 kelompok : pemerintah nonfederal, non
pemerintah nirlaba, rumah sakit yang dimiliki investor, dan rumah sakit milik
pemerintah daerah.
3. Berdasarkan rata – rata lama tinggal, rumah sakit sakit
dikelompokkan menjadi rumah sakit jangka pendek dan jangka panjang. Menginap
dirumah sakit dikatakan singkat apabila rata –rata tinggal kurang dari 30 hari;
sementara rata-rata nasional berada dibawah tujuh hari. Sedangkan dikatakan lama bila tinggal lebih dari 30 hari.
4. Rumah sakit dikelompokkan menurut jumlah tempat tidur : 6-24 tempat
tidur, 25 -49, 50-99, 100-199, 200-299, dan 300 atau lebih
5. Berdasar akreditasi dan yang bukan.
6. Pendidikan dan non pendidikan
7. Berdasar integral vertikal atau konsep regionalisasi, yaitu rumah
sakit dibagi menjadi pusat layanan utama, layanan kedua, dan layanan ketiga
·
Tujuan Organisasi
Rumah sakit yang ideal adalah tempat dimana orang-orang yang sakit bisa mencari dan menerima perawatan, disamping
memberikan pendidikan klinis kepada para mahasiswa kedokteran, perawat, serta
seluruh ahli kesehatan.
·
Modal
Pembangunan
kesehatan dimasa mendatang sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia
yang ada di daerah. Kecenderungan
yang terjadi adalah meningkatnya peran pihak ketiga dalam mengatur pembiayaan
kesehatan melalui sistem asuransi, baik publik maupun swasta. Keadaan ini juga
akan semakin berkembang di Indonesia dimasa yang akan datang bila perdagangan
antar negara menjadi semakin bebas.
·
Pertanggungjawaban
Sebagai
bukti pertanggungjawaban unit pelayanan rumah sakit pemerintah daerah, setiap
unit rumah sakit berkewajiban memberikan laporan akhir sebagai bukti
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan usaha selam periode pelaporan.
Laporan tersebut meliputi laporan alokasi dana, laporan pendapatan, dan laporan
pengeluaran ke pemerintah daerah setempat.
·
Jenis – jenis Anggaran Rumah Sakit
1. Anggaran
modal
Adalah anggaran yang terdaftar dan tergambar dalam perencanaan penambahan
modal. Anggaran ini berisi daftar modal proyek yang diajukan selama tahun yang
akan datang. Dampak anggaran tersebut mencakup seluruh pengeluaran aktiva yang
terencana selama setahun.
2. Anggaran kas
Adalah anggaran yang tercatat dalam rencana penerimaan dan pengeluaran kas.
Kas meliputi saldo tunai dan saldo rekening giro bank yang dimiliki entitas,
serta elemen-elemen lainnya yangdapat dipersamakan dengan kas
Anggaran kas sangat terkait dengan komponen kas dari aktivitas opersai,
investasi, dan pembiayaan.
3. Anggaran pelaksanaan
Adalah anggaran yang telah tergambar dalam perencanaan aktivitas
pelaksanaan. Anggaran pelaksanaan terdiri dari tiga komponen :
a. Penerimaan
b. Biaya dan pengeluaran
c. Pengukuran hasil
·
Akuntansi Rumah Sakit
Secara
operasional manajemen keuangan di Rumah Sakit harus dapat menghasilkan data,
informasi dan petunjuk untuk membantu pimpinan Rumah Sakit dalam meerncanakan,
mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan agr a mutu pelayanan dapat
dipertahankan/ditingkatkan pada tingkat pembiayaan yang wajar.
Akuntansi ialah suatu
sistem yang merupakan salah satu pokok kegiatan dalam manajemen keuangan yang
terdiri dari kegiatan mencatat, mengklasifikasikan dan menyimpulkan semua
transaksi dan kejadian kejadian dalam suatu organisasi yang menyangkut
keuangan, sehingga didapatkan suatu data atau informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan.
Hasil akhir
dari akuntansi adalah laporan keuangan yang berbentuk :
a. Neraca (Balance sheet)
b. Laporan keuangan (Income statement)
c. Laporan perubahan keuangan.
Ditinjau dari segi pembukuan,
akuntansi dibagi menjadi 2 sistem yang sangat penting yaitu :
a. Sistem Cash Basis atau Kas Stelsel
Dalam sistem ini hanya dicatat jika telah diterima uang dan pengeluaran
dalam satu tahun anggaran yang ditentukan.
b. Accrual Basis
Pada sistem ini transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian, bukan
pada saat hak diterima atau dibayar, dan dicatat serta dilaporkan pada periode
yang bersangkutan.
·
Karakteristik Kualitas Informasi
a. Kualitas informasi akuntansi
Laporan keuangan ditujukan agar dapat bermanfaat bagi pengambilan
keputusan. Hal ini menunjukkan adanya tuntutan kualitas informasi tertentu yang
bersifat :
- Dapat dipahami
- Relevan yaitu
bermanfaat bagi peramalan dan penegasan keputusan
- serta evaluasi
masa lalu
- Handal (reliable) yaitu penyajian jujur,
substansi mengungguli
- bentuk,
netralitas, pertimbangan sehat dan lengkap.
- Berdaya
banding (comparability)
Oleh karena
itu kebijakan akuntansi yang dianut harus konsisten, namun bila ada alternatif
lain yang lebih relevan dan andal konsistensi ini tidak perlu dipertahankan.
Hanya perubahan tersebut perlu diberitahukan kepada pembaca laporan keuangan.
b. Kendala terhadap terpenuhinya kualitas umum dari informasi di atas antara
lain :
ü Ketepatan waktu;
Laporan yang
tertunda dapat menghasilkan informasi yang kurang relevan. Sebaliknya untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu seringkali mengurangi keandalan
informasi. Untuk mengimbangkan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan
pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan.
ü Keseimbangan biaya dan manfaat;
Biaya
membuat informasi jelas harus lebih rendah dari manfaatnya. Pertimbangan ini
jelas berdampak pada cara pencatatan dan penyajian laporan akuntansi yang
dipilih.
·
Asumsi Akuntansi
a. Dasar akrual
b. Kesinambungan (going concern)
c. Kesatuan ekonomi : Dalam
akuntansi, organisasi usaha dipandang sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah
dari pemilih/pendiri dan unit organisasi lainnya.
d. Transaksi bebas : Transaksi akuntansi lebih
diasumsikan selalu terjadi di antara pihak pihak yang bebas yang sanggup melindungi
kepentingan. Dengan demikian, harga yang terjadi dari transaksi tersebut adalah
harga yang objektif.
e. Pengukuran dalam nilai uang : Akuntansi menggunakan uang sebagai denominator umum. Akibatnya hanya
faktor/transaksi yang dapat dianjurkan dalam nilai uang yang dicatat dan
dilaporkan dalam akutansi. Selain itu, dalam akuntansi uang diasumsikan
merupakan ukuran yang stabil, sehingga perubahan nilai beli dari uang
diabaikan.
·
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan
akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip dasar-dasar, konvensi, peraturan dan prosedur yang digunakan manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Dalam
Rumah Sakit Swadana
telah berlaku kebijakan akuntansi Rumah Sakit denganmenggunakan cash basis dan
accrual basis yang sementara berjalan paralel.
Dalam mengatur rumah sakit dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1.
Rumah Sakit yang Dikelola
Pihak Swasta (Private Hospital)
Dalam hal ini, pelaksanaan akuntansi yang dikembangkan
oleh Financial Accounting Standards Board – FASB (Dewan Standar Akuntansi
Keuangan).
2.
Rumah
Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public
Hospital)
Dalam hal ini, pelaksanaan akuntansi dilaksanakan
berdasarkan standar akuntansi yang dikembangkan oleh Govermenttal Accounting
Standards Board – GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintah).
A. Akuntansi
Dana di Rumah Sakit
Dalam akuntansi dana untuk rumah
sakit, penyajian laporan informasi keuangan mengharuskan pembentukan dana (fund) yang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund)
Yaitu dana yang tidak dibatasi penggunaannya pada
suatu tujuan tertentu.
2. Dana Terikat (Restricted Fund)
Yaitu dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu
tujuan tertentu yang biasanya muncuul karena permintaan dari pihak eksternal
yang memberikan sumbangan. Terikat
tidaknya aktiva tergantung pada ketentuan pihak lain (donor) yang memberikan
sumber keuangan
Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi untuk rumah sakit.
PSAK yang paling “cocok” untuk sementara waktu digunakan adalah PSAK 45 tentang
organisasi nirlaba.
Berdasarkan PSAK 45, akuntansi RS tidak berdasarkan sistem dana, hanya dana
tunggal. Namun aktiva bersih RS dikategori berdasarkan tiga jenis:
1.
Dana
tidak terikat
2.
Dana
terikat sementara
3.
Dana
terikat permanen
B. Dana-Dana
dalam Akuntansi Dana Rumah Sakit
Dana dalam akuntansi dana rumah
sakit dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Dana Umum (General Fund)
Damna umum digunakan untuk mencatat sumber daya
dana/dana yang diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan dalam menjalankan
kegiatan operasional utama dari rumah sakit.
2. Dana Terikat
Kelompok dana (Fund
Groups) yang digolongkan sebagai dana terikat digunakan untuk mencatat
dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau pihak yang mensponsori dana
tersebut.
·
Laporan Keuangan Rumah Sakit
Dalam laporan keuangan rumah sakit
terdapat empat laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi,
yaitu:
1. Neraca
Terdiri dari
ü Aktiva dan utang diklasifikasi menjadi:
– Aktiva lancar – aktiva
tetap
– Utang lancar – utang
jangka panjang
ü Aktiva bersih (ekuitas) diklasifikasi
berdasarkan:
– Aktiva bersih tidak
terikat
– Aktiva bersih terikat
temporer
– Aktiva bersih terikat
permanen
Neraca dalam rumah sakit tidak
mempunyai perbedaan mendasar baik isi maupun proses penyusunan dari sudut
pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan yang sering kita
kenal disektor komersial namun demikian ada beberapa hal yang secara khusus
perlu diperhatikan antara lain:
a. Kas : Jumlah kas yang tercatat dalam neraca tidak termasuk
kas pada Dana Terikat yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi.
b. Piutang : Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan
dapat direalisasi.
c. Investasi : Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat
pembelian, atau pada nilai wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima
sebagai pemberian.
d. Aktiva
Tetap : Aktiva tetap dilaporkan bersama
dengan akumulasi depresiasinya dalam Dana Umum.
e. Aktiva
yang Disisihkan : Klasifikasi aktiva terikat (restricted assets) hanya diberikan pada dana yang penggunaannya
dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut.
f. Utang
Jangka Panjang : Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca.
g. Saldo
Dana : Sesuai dengan kaidah
pembagian dana yang dijelaskan, saldo dana yang dimiliki oleh rumah sakit
dipisahkan menjadi tiga macam yaitu: terikat, terikat sementara waktu, dan
terikat permanen.
2. Laporan Operasi
Untuk rumah sakit, hasil dari
kegiatan operasinya dilaporkan dalam Laporan Operasi (Statement of Operations). Laporan ini mencakup tentang
pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang mempengaruhi
saldo dana selama periode berjalan. Dalam laporan operasi harus dinyatakan
suatu indikator kinerja seperti halnya laba bersih dalam perusahaan, yang
melaporkan hal kegiatan operasi rumah sakit selama periode berjalan. Indikator
kinerja ini harus mencakup baik laba ataupun rugi operasi selama periode
berjalan maupun laba langsung yang diperoleh selama operasi berjalan. Perubahan
lain dari saldo dana selama periode berjalan harus dilaporkan setelah indikator
kinerja.
Berikut adalah pos-pos lain yang juga perlu menjadi
perhatian:
a. Pendapatan Jasa Pasien
Pendapatan jasa pasien dihitung dari
jumlah bruto dengan menggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian di
kurangi dengan penyesuaian kontraktual (contractual
adjusments) menjadi Pendapatan Bersih Jasa Pasien.
b. Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian kontraktual berasal dari
keterlibatan pihak ketiga dalam proses penggantian pembayaran medis. Perusahaan
asuransi biasanya mengganti kurang dari jumlah tarif standar penuh untuk jasa
medis yang disediakan bagi pasien yang menjadi tanggunan asuransi. Meskipun
rumah sakit memiliki tarif standar untuk jasa yang diberikan, namun rumah sakit
menjalin kontrak dengan pembayar pihak ketiga di mana rumah sakit menerima
jumlah pembayaran yang lebih rendah untuk jasa tersebut.
c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya
Pendapatan dari kegiatan lain
mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan pasien, seperti kantin dan
sewa parkir. Pendapaatan ini biaaanya mencerminkan jumlah bersih dari
operasinya, jadi bukan jumlah brutonya.
d. Transfer Antardana
Tidaklah tepat untuk tetap mengelola
aktiva dalam Dana Terikat ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor
atau donor sudah terpenihi. Dalam hal ini aktiva tersebut harus ditransfer dari
Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat. Untuk tujuan pelaporan keuangan, transfer
antar dana ini dilaporkan dalam Laporan Operasi sebagai “Pelepasan Saldo Dana”
dan ditunjukkan sebagai penambahan atas Dana Tidak Terikat.
Contoh Pendapatan:
1. Pendapatan operasioal wajat jalan:
karcis umum dan karcis spesialis.
2. Pendapatan operasional rawat inap:
akomodasi dan visite.
3. Pendapatan tindakan medis: tindakan
medik, dan tindakan keperawatan
4. Pendapatan operasional unit
penunjang: rasiologi, laboratorium, fisioterapi, farmasi, dan rehab medik.
e. Beban Dana Umum
Beban-beban dalam Dana Umum diakui secara akrual,
seperti halnya pada entitas komersial.
Contoh beban :
· Biaya
pelayanan: bahan, jasa pelayanan, pegawai, penyusutan, pemeliharaan, asuransi,
langganan dan daya, pelatihan, dan penelitian.
· Biaya
umum dan administrasi: pegawai, administrasi kantor, penyusutan, pemelihataan,
langganan dan daya, pelatihan, dan penelitian
f. Sumbangan
Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang
terbentuk jasa dan berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan
nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya
tidak dicatat. Namun, jika terdapat kebutuhan untuk melakukan pencatatan, maka
perkiraan nilai dari donasi jasa dicatat sebagai sumbangan yang langsung
diikuti dengan beban dalam jumlah yang sama. Sedangkan donasi yang berbentuk
aktiva dilaporkan pada nilai wajar pada tanggal diterimanya sebagai sumbangan
jika donasi aktiva ini penggunaannya dibatasi oleh pihak sponsor atau donor
maka dilaporkan dalam Dana Terikat Sementara atau Dana Terikat Permanen. Ketika
pembatasannya sudah tidak berlaku lagi, maka dilakukan transfer dari Dana
Terikat ke Dana Umum.
3. Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori
aktiva bersih yang Tidak Terikat, Terikat Sementara, dan terikat Permanen.
4. Laporan Arus Kas
Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan
untuk entitas komersial.
Laporan arus kas terdiri dari: Aktivitas operasi, Aktivitas
investasi dan Aktivitas pendanaan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Terdiri dari
:
1. Gambaran umum RS
2. Iktisar kebijakan akuntansi
3. Penjelasan pos-pos laporan keuangan
Ditjen
Pelayanan Medit Depkes membuat ketentuan akuntansi, khususnya bagi RS yang
sudah menjadi BLU (Badan Layanan Umum). Pedoman akuntansi RS ini berisi 10 bab:
1. Pendahuluan
2. Laporan Keuangan
3. Akuntansi Aktiva
4. Akuntansi Kewajiban
5. Akuntansi Aktiva Bersih
(Ekuitas)
6. Akuntansi Perubahan Aktiva
Bersih
7. Laporan Arus Kas
8. Catatan Atas Laporan Keuangan
9. Ilustrasi Laporan Keuangan
10. Rasio Keuangan
REFERENSI :
·
Laela, Jamiatul. 2012. “Akuntansi Rumah Sakit
dan RS BLU “.. diakses 13 Agustus 2013. (http://matkulakuntansi-jami.blogspot.com/2012/04/akuntansi-rumah-sakit-dan-rs-blu.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar