Teori Akuntansi Sektor Publik
Teori
akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama
pelaporan keuangan kepada pihak ekstemal. Pengembangan teori sektor publik
untuk memperbaiki praktik yang saat ini dilakukan. Hal ini terkait dalam upaya
untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yang mampu menyajikan informasi
keuangan yang relevan dan dapat diandalkan (reliable).
Untuk
menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan,
terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan
tersebut adalah objektivitas, konsistensi, daya banding, tepat waktu, ekonomis
dalam penyajian laporan, dan materialistik.
1. Objektivitas :
Objektivitas merupakan
kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan.
2. Konsistensi
Penggunaan metode
akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan selama beberapa periode
berturut-turut.
3. Daya
banding
Laporan keuangan
hendaknya dapat diperbandingkan antar periode waktu dan dengan instansi lain
yang sejenis.
4. Tepat
waktu
Laporan
keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
5.
Ekonomis dalam penyajian laporan
Manfaat
yang diperoleh dalam efisiensi penyajian keuangan harus lebih besar dari biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.
6.
Materialitas
Suatu
informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan
Perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik
Ruang lingkup akuntansi keuangan
pemerintah meliputi semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data,
penganalisaan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan atas transaksi
keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran terhadap
hasil-hasilnya.
Masisi (1978) dalam Glynn (1993)
menjelaskan aturan dasar sistem akiuntansi keuangan sebagai berikut :
1. Identifikasi kegiatan operasi yang relevan.
2. Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat
3. Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reliabilitas
4. Menghitung pengaruh masing-masing operasi.
Standar Akuntansi Sektor Publik
Standar akuntansi merupakan pedoman umum atau
prinsip-prinsip yang mengatur perlakukan akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan,
sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktek khusus yang digunakan untuk
mengimplementasikan standar.
Penetapan standar akuntansi sangat diperlukan
untuk memberikan jaminan dalam aspek konsistensi pelaporan keuangan. Tidak
adanya standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan
implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang
disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan
pengauditan.
Proses penetapan dan pelaksanaan standar
akuntansi sektor publik merupakan masalah yang serius bagi praktek akuntansi, profesi
akuntan, dan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
Menurut Mardiasmo (Mardiasmo, 2004) ada beberapa
hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi, antara lain:
- Standar
memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan
posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh
pengguna informasi.
- Standar
memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan
pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan
integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat
membuktikan kewajaran.
- Standar
memberikan petunjuk tentang data yang perlu disajikan yang berkaitan
dengan berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang
perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan
efisiensi ekonomi serta tujuan sosial 1ainnya
- Standar
menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.
Teknik Teknik Akuntansi Keuangan
Sektor Publik
Teknik
akuntansi pada organisasi sektor publik, yaitu:
1. Akuntansi
Anggaran : Menyajikan jumlah yang
dianggarkan dengan jumlah actual secara berpasangan.
2. Akuntansi
Komitmen : Sistem akuntansi yang
mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan.
3. Akuntansi
Dana :
Masalah utama yang
dihadapi organisasi publik adalah pencarian sumber daya dan alokasi dana.
Terdapat dua jenis biaya yang digunakan pada organisasi sektor publik, yaitu:
a. Dana
yang dapat dibelanjakan
Digunakan
untuk mecatat saldo dana yang dapat dibelanjakan yang tidak bertujuan mencari
laba. Contoh: nilai aktiva, utang, dan perubahan aktiva bersih.
b. Dana yang tidak dapat dibelanjakan
Digunakan
untuk mencatat saldo dana yang tidak dapat dibelanjakan yang sifatnya mencari
laba. Contoh: pendapatan, biaya, aktiva, utang dan modal.
4. Akuntansi
Kas :
Pendapatan dicatat
pada saat kas diterima, dan pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan.
5. Akuntansi
Akrual :
Akuntansi akrual dianggap
lebih baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis akrual dapat
menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, lebih akurat,
komperehensif dan relevan untuk pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar